TEMPO.CO, Banyuwangi – Grup band grunge Navicula mempersiapkan album ketujuhnya bertajuk Love Bomb dengan konsep istimewa. Salah satu keistimewaannya, cover album terbuat dari bahan-bahan daur ulang. “Cover album seluruhnya dari bahan recycle,” kata vokalis sekaligus gitaris Navicula, Gede Robi Supriyanto kepada Tempo, di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 6 September 2013.
Menurut Robi, mereka memakai tetrapel alumunium bekas kaleng minuman sebagai bahan utama, yang dipadu dengan ban serta kertas bekas. Konsep ini senafas dengan isi album yang masih bertemakan tentang penyelamatan lingkungan.
Keistimewaan berikutnya adalah album ini berisi dua compact disk sekaligus. CD pertama berisi lima lagu yang direkam di studio musik legendaris Record Plant Studio di Hollywood, Los Angeles. Sedangkan di CD kedua ada 11 lagu hasil rekaman di Bali.
Lagu-lagu yang ada di album ketujuh ini antara lain Bubur Kayu, Days of War, Nights of Love, dan Mafia Hukum. Lagu Bubur Kayu bercerita tentang maraknya penebangan hutan untuk industri kertas. Sedangkan lagu Mafia Hukum hasil kolaborasi Navicula dengan Indonesia Corruption Watch yang berkisah tentang korupsi di Indonesia.
Dalam penampilannya selama 45 menit di Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Jumat malam, Navicula membawakan lagu Bubur Kertas itu. Penonton yang sebagian besar mahasiswa menyambutnya dengan antusias.
Navicula juga melontarkan penolakannya terhadap aktivitas pertambangan emas di hutan lindung Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi. “Tambang itu di mana-mana mengeluarkan limbah beracunnya,” teriak Robi, si vokalis. “Ayo jaga hutan. Hutan itu paru-paru dunia.” Penampilan kuartet asal Bali itu berakhir sekitar pukul 10.30 WIB.
Band berjuluk Green Grunge Gentlemen ini dibentuk Gede Robi Supriyanto dan Dankie pada 1996. Setelah melewati beberapa kali pergantian personel di tahun-tahun awal, formasi terkini terdiri dari Robi (vokal, gitar), Dankie (gitar), Made (bas), dan Gembull (drum).
Nama Navicula diambil dari nama sejenis ganggang emas bersel satu, berbentuk seperti kapal kecil. Navicula telah menelurkan enam album: Self Protrait (1999), K.U.T.A. Keep Unity Through Art (2002), Navicore Neo Rock Club (2003), Alkemis (2005), Beautiful Rebel (2007), dan Salto (2009).
Tahun lalu, klip Metropolutan karya Navicula berhasil memenangkan R`DE Rocks Competition dengan hadiah rekaman di studio musik legendaris Record Plant Studio di Hollywood, Los Angeles.
Studio yang berdiri tahun 1969 itu pernah menjadi dapur untuk karya musisi besar seperti Jimi Hendrix, Frank Zappa, John Lennon, Michael Jackson, Mick Jagger, Nine Inch Nails, Social Distortion, Madonna, Pearl Jam, dan Audioslave.
IKA NINGTYAS
YOUR COMMENT