TEMPO.CO, Denpasar - Hiruk pikuk penolakan acara Miss World yang terjadi di luar Bali ternyata tidak terasa ketika berada di Pulau Dewata ini. Sepanjang jalan dari Bandar Udara hingga daerah Nusa Dua lokasi tempat acara Grand Opening acara bertingkat Internasional itu tidak terlihat spanduk atau unjuk rasa menolak kedatangan para wakil wanita dari berbagai negara itu.
Seorang warga Bali, Dewa Tude mengatakan dirinya tidak pernah melihat penolakan-penolakan seperti yang terjadi di beberapa tempat lain. “Tidak ada demo tuh,” katanya pada Sabtu 7 September 2013 di Bali.
Menurut dia, kondisi yang adem ayem ini menyiratkan bahwa sebenarnya masyarakat Bali mendukung acara Miss World. Pria yang bekerja sebagai sopir taksi itu mengaku mendukung acara Miss World. “Saya setuju dengan spanduk yang pernah saya lihat bertuliskan ‘Itu urusan orang Bali’. Jadi kenapa yang lain sibuk?” katanya.
Menurut Dewa, acara yang memang digelar di Bali itu sangat menguntungkan warga Bali yang sebagian besar hidup dari sektor pariwisata. “Orang Bali tanpa pariwisata enggak bisa hidup,” katanya.
Dia berpendapat, acara Miss World dapat memberikan banyak keuntungan pariwisata. Salah satu pengalamannya adalah ketika ia membawa beberapa tamu dari crew acara Miss World. Dari alasan pornografi, menurut pria ini, bukan menjadi persoalan besar. “Orang Bali sudah biasa melihat bikini di Pantai Kuta,” katanya merasa biasa.
Rekan Dewa, sesama sopir taksi, Wayan Darmana berpendapat sama. Dia tak pernah melihat ada demonstrasi menolak Miss World seperti yang muncul di televisi. “Saya keliling-keliling Bali, tidak pernah ada demo,” katanya.
MITRA TARIGAN
Topik terhangat:
Vonis Kasus Cebongan | Jokowi Capres? | Miss World | Penerimaan CPNS
Dukungan Pencapresan Jokowi Mengalir dari Amerika
Apa Saja Mobil Politikus PDI Perjuangan?
Teriakan Jokowi-Abraham di Arena Rakernas PDIP
Ikut Rakernas, Jokowi Marah Dibilang Mangkir Kerja
YOUR COMMENT